LAPORAN KULIAH KERJA NYATA
POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (KKN POSDAYA)
UNSOED
TAHUN 2010/2011 SEMESTER GENAP
DESA
PRINGTUTUL KECAMATAN ROWOKELE
KABUPATEN
KEBUMEN
![]() |
Disusun Oleh :
1. Rachma Dwi Ariani A1F007020
2. Yunanto Eko Nugroho G1B007074
3. Tri Tarwoco C1C007056
4. Tria Ayu N.Ardani E1A007148
5. Sovia Dewi Indriati B1J007030
6. Ovit Destion F1F007070
7. Rifha Fatiha Rotariya H1F007037
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PURWOKERTO
2011
LEMBAR
PENGESAHAN
Laporan ini disusun berdasarkan hasil KKN
POSDAYA UNSOED
Tahun 2010/2011 Semester Genap
Desa Pringtutul Kecamatan Rowokele
Kabupaten Kebumen
Rachma Dwi Ariani A1F007020
Yunanto Eko Nugroho G1B007074
Tri Tarwoco C1C007056
Tria Ayu N.Ardani E1A007148
Sovia Dewi Indriati B1J007030
Ovit Destion F1F007070
Rifha Fatiha Rotariya H1F007037
Kormades
Yunanto Eko Nugroho
NIM.
G1B007074
|
Sekretaris
Rifha
Fatiha Rotariya
NIM.
H1F007037
|
Mengetahui:
Dosen Pembimbing Lapangan
Dr. drg. A. Haris Budi W., M.Kes., A.P., SIP.
NIP. 1970050301999031001
|
Kepala Desa Pringtutul
Sugiyarti
|
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia sehingga
penyusunan laporan Kuliah Kerja Nyata Posdaya (KKN Posdaya) Universitas
Jenderal Soedirman semester genap 2010/2011 di Desa Pringtutul Kecamatan
Rowokele Kabupaten Kebumen yang dilaksanakan tanggal 25 Januari 2011 dan
berakhir tanggal 28 Februari 2011 dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Laporan ini memuat informasi tentang berbagai hal mengenai program kerja
KKN Posdaya, rencana pelaksanaan KKN Posdaya. Adapun laporan
KKN Posdaya ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pelaksanaan KKN Posdaya diadakan didesa ini sehingga pada akhirnya bermanfat
pula bagi masyarakat ataupun pemerintah daerah setempat. Sehubungan dengan hal
tersebut maka kami ucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1.
Prof. Edy Yuwono., Ph.D selaku Rektor
Universitas Jenderal Soedirman.
2.
Prof. Ir. Totok Agung DH., MP.,
Ph.D, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
3.
Dr. drg. A. Haris Budi Widodo.,
M.Kes., A.P., SIP. selaku Dosen Pembimbing Lapangan.
4.
Ibu Sugiyarti selaku kepala Desa
Pringtutul Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen.
5.
Bapak Sardi Hadiwinarto dan
keluarga selaku induk semang Kuliah Kerja Nyata Posdaya (KKN Posdaya) di Desa
Pringtutul Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen.
6.
Teman-teman tim KKN desa
Pringtutul yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan amanah dengan baik.
7.
Semua pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan rencana program kerja ini.
Kebumen, Februari 2011
Tim KKN Posdaya
Desa Pringtutul
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pembangunan
kesehatan di Indonesia masih belum mampu dipenuhi oleh pemerintah secara
optimal. Diperlukan komitmen para pemimpin dan seluruh komponen masyarakat.
Kebumen sehat 2011 harus didukung kecamatan dan desa ataupun kelurahan sehat
2011. Desa sehat mandiri merupakan strategi pemberdayaan masyarakat agar
terbentuk budaya hidup sehat dan mandiri.
Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)
sebagai salah satu lembaga pendidikan
memiliki kewajiban untuk berperan serta secara aktif. Pembangunan di
Indonesia ditujukan kepada semua bidang. Peran serta dari berbagai pihak sangat
dibutuhkan untuk membangun bidang tersebut, termasuk oleh pihak akademisi
seperti mahasiswa. Namun tidak hanya mahasiswa saja, melainkan peran serta
masyarakat di sekitar juga sangat diperlukan. Salah satu bentuk peran serta
aktif tersebut adalah dengan diadakannya Kuliah Kerja Nyata (KKN) oleh
mahasiswa UNSOED di Kabupaten Kebumen.
Masyarakat Indonesia tidak kunjung maju
dibandingkan dengan mutu bangsa-bangsa lain di dunia. Rendahnya mutu tersebut
juga disebabkan karena upaya untuk menuntaskan wajib belajar sembilan tahun
belum kunjung tuntas. Buta aksara selama ini masih ada dalam posisi yang
menyedihkan, selain itu keadaan gizi anak-anak bangsa dan masyarakat juga
mengkhawatirkan. Masih tingginya prevalensi Demam Berdarah dan penyakit lainnya
juga menjadi masalah. Akibatnya kemampuan keluarga dan penduduk untuk
mempergunakan kesempatan yang terbuka tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
Oleh
karena itu selama tahun 2006, presiden RI merevitalisasi Posyandu (Pos Pelayanan
Terpadu) sebagai salah satu lembaga pedesaan atau pedukuhan yang menampung dan
menjadi wahana partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Secara bertahap
Posyandu disegarkan dan berkembang menjadi lembaga pemberdayaan keluarga yang
terpadu dan ampuh. Sehingga diharapkan dapat membuat keluarga sederhana di
pedesaan mampu memberdayakan anggota keluarganya secara mandiri.
Posdaya
merupakan gagasan baru menyambut anjuran pemerintah untuk membangun sumber daya
manusia dengan prioritas utama pengentasan kemiskinan. Posdaya bukan hanya
untuk KB dan Kesehatan, tetapi merupakan forum pemberdayaan delapan fungsi
keluarga. Seperti diketahui, dimasa lalu Posyandu dikembangkan oleh masyarakat
sebagai dua jenis Pos Pelayanan, yaitu Pos Pelayanan KB dan Pos Pelayanan
Kesehatan. Karena sasaran dan dukungan teknis yang diperlukan oleh dua jenis
pos pelayanan itu hampir sama, sehingga akhirnya dalam praktek, waktu dan
kegiatan, kedua jenis pos itu oleh masyarakat dipadukan. Sejak saat itu
Posyandu diarahkan sebagai wadah petugas dan sukarelawan dari kalangan
masyarakat dalam memberikan pemberdayaan dan pelayanan kepada keluarga secara
paripurna.
Posdaya
adalah lembaga baru, maka banyak desa belum mempunyai Posdaya. Untuk mengatasi
keadaan ini, siapa saja dapat membuat Posdaya. Karena itu diperlukan dukungan
pemberdayaan, pelayanan paripurna dinamik agar setiap keluarga dapat
melaksanakan fungsi-fungsi utamanya dengan baik untuk membangun seluruh
anggotanya. Apabila seluruh keluarga dapat membangun anak-anaknya dengan baik,
maka seluruh anak bangsa akan dapat dikembangkan menjadi sumber daya manusia
yang beriman, bermutu, handal dan sanggup membangun Negara dan bangsa dengan
baik.
Posdaya
adalah forum silahturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan penguatan
fungsi-fungsi keluarga secara terpadu. Program yang ditawarkan adalah
program-program yang mendukung penyegaran fungsi-fungsi keluarga, yaitu fungsi
keagamaan, fungsi budaya, fungsi cinta kasih, fungsi perlindungan, fungsi
reproduksi dan kesehatan, fungsi ekonomi, fungsi pendidikan dan fungsi
lingkungan.
Pembentukan
Posdaya akan dilakukan ditingkat desa, maka diadakan kerjasama dengan Kepala
Desa, Dewan Kelurahan, Lembaga Musyawarah Desa, PKK, Pos KB, guru-guru dan
tenaga pelatih kursus, dan institusi lain di tingkat desa serta tokoh
masyarakat lain. Rintisan kerjasama itu tidak harus menghalangi
pemrakrasa untuk mulai dengan
mengajak keluarga di sekitarnya untuk mulai berkumpul dan
berbincang-bincang tentang keinginan untuk mengadakan pertemuan bersama dalam
rangka pemberdayaan keluarga.
Berdasarkan
permasalahan diatas, dilaksanakan program “Kuliah Kerja Nyata Posdaya” oleh tim
Kuliah Kerja Nyata Desa Pringtutul Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen sebagai
salah satu upaya untuk mendirikan Posdaya sebagai bentuk usaha untuk
meningkatkan derajat hidup dan kesehatan masyarakat.
B.
KEADAAN UMUM LOKASI KKN POSDAYA
Desa Pringtutul dengan luas wilayah desa 401 ha yang terdiri dari :
1.
Tanah Sawah :
a.
Sawah irigasi
teknis : 120,7 ha
b.
Sawah irigasi ½
teknis : 78,3 ha
2.
Tanah Kering :
a.
Tegal/ladang : 33 ha
b.
Pemukiman : 83 ha
3.
Tanah perkebunan rakyat : 37 ha
4.
Tanah Fasilitas Umum :
a.
Lapangan :
0,5 ha
b.
Perkantoran Pemerintah : 1 ha
c.
Lainnya :
9,5 ha
Adapun batas-batas
wilayah sebagai berikut:
Sebelah utara : Kecamatan
Susukan
Sebelah timur : Kecamatan Buayan
dan Kecamatan Sempor
Sebelah barat : Kecamatan
Tambak Banyumas
Sebelah selatan : Kecamatan Ayah
Penduduk
di Desa Pringtutul berjumlah 4912 orang yang terdiri dari 1264 KK. Jumlah
laki-laki 2478 orang dan perempuan 2434 orang. Mata pencaharian penduduk Desa
Pringtutul adalah petani 1374 orang, buruh tani 1194 orang, Buruh/swasta 104
orang, pegawai negeri 104, padagang 431 orang, montir 7 orang, Polri/ABRI 9
orang, Pensiun 47 orang, dan Perangkat
desa 18 orang.
Dilihat
dari jumlah penduduk yang bermata pencaharian bertani di tanah kering, maka
potensi di Desa Pringtutul yang paling menonjol adalah hasil-hasil pertanian
yaitu kacang kedelai dan padi sawah. kebanyakan para petani memelihara hewan
ternak yaitu: sapi, ayam, bebek, kambing, kuda, dan angsa. Selain itu juga ada
yang memanfaatkan lahan pekarangan dan tegalan untuk dibuat kolam atau empang.
Kegiatan
dibidang kerohanian cukup baik dengan adanya kelompok pengajian. Adanya
pertemuan rutin tiap RT dapat mempererat rasa kekeluargaan dan dapat dijadikan
ajang rembug dalam menyelesaikan masalah yang ada di wilayah tempat tinggal.
Rasa kegotongroyongan masih sangat kental di masyarakat sehingga dapat
digunakan untuk menunjang proses pembangunan desa dan mental masyarakat. Desa
Pringtutul mempunyai ciri-ciri fisik dan masyarakat yang hampir sama dengan
desa-desa lain, hal tersebut dapat dilihat dari data dibawah ini:
A.
Potensi Dasar / Alam
Banyak Dusun :
6 Unit
Banyak RW :
3 Unit
Banyak RT :
26 Unit
B. Sarana
Pemerintahan Desa
Balai Desa :
1 Unit
Kantor Desa :
1 Unit
C.
Sarana Umum
1)
Sarana Keagamaan : terdapat 24
mushola dan 4 masjid.
2)
Sarana Pendidikan : terdapat 2
TK, 3 SD/sederajat, 2 SMP, 4 TPA.
3)
Sarana Kesehatan : terdapat 6 posyandu, 1 poliklinik/balai
pengobatan.
4)
Sarana Olahraga : terdapat 2 lapangan bulu tangkis, 1 meja
pingpong, dan 2 lapangan sepak bola.
D.
Penduduk
1.
Jumlah Kepala Keluarga :
1264 orang
2. Jumlah Penduduk
Menurut Tingkat Pendidikan
a. Belum sekolah :
660 orang
b. Jumlah penduduk usia
7-15 tahun : 921
orang
1) Yang masih sekolah : 901 orang
2) Yang tidak sekolah : 20 orang
c. Jumlah penduduk tidak
tamat SD/sederajat :104 orang
d. Jumlah penduduk tamat
SD/sederajat :2313 orang
e. Jumlah penduduk tamat
SLTP/sederajat : 901 orang
f. Jumlah penduduk tamat
SLTA/sederajat : 856 orang
g.
Jumlah penduduk tamat D-1 : 21 orang
h.
Jumlah penduduk tamat D-2 : 22 orang
i.
Jumlah penduduk tamat D-3 : 15 orang
j.
Jumlah penduduk tamat S-1 : 20 orang
E.
Keadaan Perekonomian
1.
Produk Domestik Desa Bruto (tahun 2010)
a. Tanaman Kedelai
1) Luas tanaman
kedelai : 25 ha
2) Hasil per ha : Rp. 7.000.000,00
b. Tanaman Padi
1) Luas tanaman
padi : 398 ha
2) Hasil per ha : Rp. 1.980.000,00
c. Industri Pangan
Total nilai produksi : Rp. 312.500,00
2.
Pendapatan Perkapita atau PDDB Perkapita
a. Pertanian
1) Jumlah rumah tangga
petani : 879
rumah tanga
2) Jumlah total anggota
rumah tangga petani : 1374 orang
3) Jumlah rumah tangga
buruh tani : 345 rumah
tangga
4) Jumlah anggota rumah
tangga buruh tani : 1194 orang
b. Industri
1) Jumlah rumah tangga
industri : 17
rumah tangga
2) Jumlah total anggota
rumah tangga industri : 51 orang
3) Jumlah rumah tangga
buruh : 23
rumah tangga
4)
Jumlah anggota rumah tangga buruh :
70 orang
F. Potensi Desa
Desa Pringtutul Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen memiliki sumber daya yang cukup representatif
untuk dikembangkan, antara lain:
1. Bidang pertanian
Sektor
pertanian yang ada di Desa Pingtutul meliputi tanah tegal/ ladang,
dengan produksi tanamannya yaitu tanaman pangan berupa kacang kedelai dan padi sawah, buah-buahan berupa
mangga dan pisang.
2.
Bidang peternakan dan perikanan
Potensi
desa di bidang peternakan yaitu peternakan kambing, sapi, ayam, dan bebek.
Selain itu, juga pemanfaatan lahan untuk kolam dan empang. Ikan yang banyak
dipelihara oleh masyarakat yaitu lele, gurameh, dan mujair.
3. Bidang usaha kecil
Menengah/ Home Industri
Potensi
desa di bidang usaha kecil menengah tidak banyak. Usaha yang ada di desa Pringtutul dari segi pangan berupa pembuatan kripik
singkong, kripik pisang, abon
lele, terdapat koperasi, industri
kerajinan, dan makanan.
4. Sumber Daya Manusia
Sumber
daya manusia yang ada belum ditunjang oleh tingkat pendidikan yang cukup baik,
merupakan potensi pembangunan dan perubahan untuk membangun paradigma baru
masyarakat dan perekonomian rakyat.
5.
Bidang kesehatan
Memiliki
potensi sarana kesehatan 6 posyandu dan 1 balai pengobatan/poliklinik
1.1 Latar Belakang Kegiatan KKN POSDAYA
Sebagai dasar pengelolaan
operasional Pendidikan Tinggi di seluruh tanah air sebelum Undang Undang No. 2 tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional adalah Undang Undang No.22 tahun 1961 dengan konsep
Tridharma-nya, yaitu : Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian serta
Pengabdian kepada Masyarakat.
Salah satu bentuk Pengabdian Kepada
Masyarakat ialah Kuliah Kerja Nyata yang selanjutnya lebih populer dengan
sebutan KKN. KKN merupakan bentuk kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang
bersifat khusus, karena dalam Kuliah Kerja Nyata yang meliputi Pendidikan dan
Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan Ilmu, dan Pengabdian Kepada Masyarakat
diterapkan secara bersamaan pada kegiatannya yang melibatkan sejumlah mahasiswa
dalam kampus dan unsur masyarakat diluar kampus.
Salah satu bentuk program KKN adalah
KKN POSDAYA (Kuliah Kerja Nyata Pos Pemberdayaan Keluarga). KKN POSDAYA adalah
Kuliah Kerja Nyata yang memprioritaskan pada pemberdayaan dan partisipasi
masyarakat. Melalui KKN Posdaya diharapkan mahasiswa dapat memberikan
alternatif solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat salah satunya
dengan pengembangan posyandu.
Permasalahan yang dipecahkan melalui
KKN POSDAYA tidak selalu merupakan permasalah kesehatan, tetapi juga mencakup
bidang lain seperti ekonomi, pendidikan dan lingkungan. Sebagai program
pendidikan, KKN POSDAYA bertujuan untuk dikembangkan sebagai wahana bagi
masyarakat dan semua keluarga di daerahnya guna menyampaikan, memperoleh,
memperkuat dan membina komunikasi, informasi, edukasi, motivasi dan sekaligus
advokasi kepada dan sesama anggota untuk membangun keluarga sejahtera serta
menyegarkan kembali modal sosial budaya yang ada dalam masyarakatnya. Maksud
pembentukan KKN POSDAYA untuk membangun wadah, sarana, dan forum bagi keluarga
di suatu daerah, untuk mendukung pelaksanaan kemampuan fungsi-fungsi keluarga,
sehingga memiliki ketahanan sosial, dan ekonomi yang memadai dari seluruh
anggotanya.
Desa Pringtutul Kecamatan Rowokele
Kabupaten Kebumen merupakan desa yang memiliki banyak potensi dibidang
pertanian, peternakan, kesehatan, pendidikan dan kewirausahaan. Namun pada
faktanya saat ini, masih banyak kendala-kendala dan hambatan untuk
mengoptimalkan potensi yang ada. Terutama dari sumber daya manusia di desa
tersebut. Oleh karena itu, diperlukan forum dan wadah untuk menampung aspirasi
dan memecahkan persoalan yang ada di masyarakat tersebut. Melalui KKN POSDAYA
diharapkan dapat membantu
memberdayakan masyarakat Desa Pringtutul
Kecamatan Rowokele
Kabupaten Kebumen untuk meningkatkan kesejahteraannya.
1.2
Maksud
dan Tujuan KKN
Maksud pelaksanaan KKN
Maksud dari pelaksanaan KKN UNSOED adalah:
a.
Meningkatkan
relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan memasyarakatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi guna melaksanakan pembangunan.
b.
Meningkatkan
relevansi materi kerikulum dengan realitas pembangunan dalam masyarakat.
c.
Media belajar
memecahkan masalah yang muncul dalam masyarakat melalui alternatif yang paling
sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
1.3
Tujuan
Pelaksanaan KKN
Tujuan dari pelaksanaan KKN UNSOED adalah:
a.
Meningkatkan
relevansi pendidikan tinggi dengan perkembangan dan kebutuhan memasyarakatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi guna melaksanakan pembangunan.
b.
Meningkatkan
relevansi materi kurikulum dengan realitas pembangunan dalam masyarakat.
c.
Media belajar
memecahkan masalah yang muncul dalam masyarakat melalui alternatif yang paling
sesuai dengan disiplin ilmu yang dimiliki.
II.
PELAKSANAAN
PROGRAM DAN PEMBAHASAN
A.
Matrik Realisasi Program Kerja
Matri realisasi program kerja terlampir dalam
lampiran 1.
B.
Pelaksanaan Program dan Pembahasan
I.
BIDANG KELEMBAGAAN
I.
PROGRAM NON FISIK:
a.
Mengumpulkan
Data Permasalahan Masyarakat Desa
1)
Latar
Belakang
Dalam kehidupan bermasyarakat, banyak permasalahan
yang timbul, baik dalam bidang lingkungan, kesehatan, ekonomi, pendidikan,
sosial, agama, maupun bidang-bidang lainnya. Terlebih ketika kita hidup di
suatu desa, maka akan banyak timbul permasalahan-permasalah yang ada, karena
untuk mendapatkan akses pelayanan pemerintah masih sangat minim, hal ini
dikarenakan posisi yang jauh di daerah perkotaan atau pusat pemerintahan. Oleh
karena itu, mahasiswa KKN Posdaya berusaha untuk menggali dan mengumpulkan
data-data berupa permasalahan yang ada di masyarakat di desa tempat KKN yaitu
di Desa Pringtutul. Sehingga ketika proses KKN Posdaya berjalan, diharapkan
program-program KKN Posdaya yang dijalankan mampu untuk mengatasi
permsalahan-permasalah yang ada di desa.
2)
Target
dan Sasaran Kegiatan
Target dan sasaran kegiatan ini adalah pemerintahan Desa Pringtutul.
3)
Pelaksanaan
Kegiatan
Hari, Tanggal :
Senin – Kamis, 25 – 28 Januari 2011
Tempat :
Desa Pringtutul
Penanggung Jawab : TIM KKN
4)
Evaluasi
Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan
lancar. Selama proses kegiatan, pemerintahan desa sangat mendukung dan terbuka ketika mahasiswa mencoba untuk
mencari informasi atau menggali informasi permsalahan yang ada di desa.
Dukungan pemerintahan inilah yang sangat membantu mahasiswa, sehingga proses
mengumpulkan data permsalahan yang ada dapat berjalan dengan lancar.
b.
Sosialisasi
Posdaya
Latar
Belakang
Pengembangan posyandu menjadi sebuah lembaga posdaya,
yang kegiatan pada mulanya hanya mencangkup mengenai kesehatan, kemudian
dikembangkan menjadi posdaya yang memilik kegiatan dalam 4 pilar bidang, yaitu:
bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan, maka posdaya ini perlu
disosialisasikan kepada masyarakat, agar masyarakat memahami dan mengerti
tentang posdaya.
c.
Revitalisasi
Peran Posdaya
1)
Latar
Belakang
Pada tahun 1990-an, sejalan dengan makin majunya
gerakan KB sebagai upaya awal pemberdayaan keluarga, Posyandu makin dituntut
menjadi wahana pemberdayaan keluarga secara paripurna. Dengan diterima dan
disyahkannya Undang-Undang tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga Sejahtera sebagai UU no. 10 tahun 1992, Posyandu makin dipersiapkan
dan dikembangkan menjadi wahana pemberdayaan keluarga. Tugas pokoknya melebar
menjadi lembaga pemberdayaan untuk membantu keluarga mengembangkan delapan
fungsi keluarga yang utama.
Selain untuk menyambut dan membantu seruan Presiden agar berubah menjadi
kenyataan di lapangan, pengembangan Pos Pemberdayaan juga dimaksudkan untuk
mengantisipasi perluasan unit-unit pelayanan mandiri atau swasta yang akan
membanjiri pedesaan. Unit-unit itu akan dibangun pemerintah atau masyarakat
berupa unit-unit pelayanan keagamaan, kesehatan, pendidikan, wirausaha, lembaga
keuangan, atau bahkan pembinaan lingkungan yang kondusif.
Melalui Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA), yang
dibangun, dibina dan dikembangkan oleh perorangan, organisasi atau pemerintah
daerah, keluarga Indonesia diharapkan dapat bersatu dan mempersiapkan diri
secara dini. Atau minimal, dapat saling belajar dengan keluarga lain sesama
anggota POSDAYA. Keluarga yang lebih mampu diharapkan bisa memberi bantuan
pencerahan, sebaliknya keluarga yang masih tertinggal dapat meluangkan waktu
belajar mandiri bersama anggota POSDAYA lain. Oleh karena itu, perlu adanya
pembentukan POSDAYA yang merupakan pengembangan dari posyandu. Di Desa
Pringtutul Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen, memiliki 6 buah posyandu yang
telah terbentuk, sehingga perlu adanya pembentukan POSDAYA yang merupakan
pengembangan dari posyandu yang telah ada.
2)
Target
dan Sasaran Kegiatan
Target dan sasaran kegiatan ini adalah warga posyandu
yang ada di Dukuh Pesetran, Desa Pringtutul Kecamatan Rowokele Kabupaten
Kebumen.
3)
Pelaksanaan
Kegiatan
Hari, Tanggal : Sabtu, 29 Januari 2011
Waktu : 09.00 – selesai
Tempat :
Balai Pertemuan Dukuh Pesetran
Penanggung Jawab : TIM KKN
4)
Evaluasi:
Kegiatan revitalisasi peran posdaya telah berjalan
dengan lancar, karena selama proses kegiatan telah mendapatkan dukungan dari
warga posyandu, pemerintah desa dan kader-kader posyandu yang ada.
d.
Rakor
Posdaya
1)
Latar Belakang
Setelah terbentuknya kesepatan pembentukan posdaya
sebagai pengembangan dari posyandu, maka perlu diadakan rapat koordinasi antara
pengurus posdaya, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat posyandu, untuk
membicara kegiatan dan keberlangsungan kegiatan posdaya. Selain itu juga untuk
memberikan pengertian kepada masyarakat posdaya mengenai pentingnnya posdaya
dan kegiatan posdaya yang akan dilaksanakan.
2) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan sasaran kegiatan ini adalah pengurus
posdaya, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat posdaya pada umumnya.
e.
Lokakarya
Mini
1) Latar Belakang
Keterpurukan bangsa ini semakin hari dapat kita
rasakan, dimana dapat kita temui kemiskinan, pengangguran, bencana alam, yang
terus terjadi. Kesulitan yang terus mendera ini, kemudian butuh penanganan
secara insentif dan bersifat mandiri. Oleh karenanya mahasiswa dan juga warga
masyarakat yang juga bagian dari bangsa ini berupaya untuk membangun kembali
dan mewujudkan cita-cita para pahlawan yang telah gugur demi kemerdekaan negara
tercinta.
Pembangunan
yang terbaik harus berasal dari pembangunan di tingkat keluarga, karena dari
sanalah bangsa ini berasal. Sehingga pembangunan nantinya tidak hanya dinikmati
segelintir orang saja, namun dapat menyeluruh dan menjadi bangunan yang kokoh
oleh terpaan yang kemudian menciptakan kesejahteraan dan keadilan.
Pada
tahun 1990-an, sejalan dengan makin majunya gerakan KB sebagai upaya awal
pemberdayaan keluarga, Posyandu makin dituntut menjadi wahana pemberdayaan
keluarga secara paripurna. Dengan diterima dan disyahkannya Undang-Undang
tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera sebagai UU
no. 10 tahun 1992, Posyandu makin dipersiapkan dan dikembangkan menjadi wahana
pemberdayaan keluarga. Tugas pokoknya melebar menjadi lembaga pemberdayaan
untuk membantu keluarga mengembangkan delapan fungsi keluarga yang utama.
Sudah menjadi tugas kepala negara untuk pembangunan
negara ini ke depan. Oleh sebab itu, selain untuk menyambut dan membantu seruan
Presiden agar berubah menjadi kenyataan di lapangan, maka di bentuklah sebuah
Pos Pemberdayaan (POSDAYA). Pengembangan Pos Pemberdayaan juga dimaksudkan
untuk mengantisipasi perluasan unit-unit pelayanan mandiri atau swasta yang
akan membanjiri pedesaan. Unit-unit itu akan dibangun pemerintah atau
masyarakat berupa unit-unit pelayanan, kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan
lingkungan.
Melalui Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) yang
dibangun, dibina dan dikembangkan oleh perorangan, organisasi atau pemerintah
daerah, keluarga Indonesia diharapkan dapat bersatu dan mempersiapkan diri
secara dini. Atau minimal, dapat saling belajar dengan keluarga lain sesama
anggota. Keluarga yang lebih mampu diharapkan bisa memberi bantuan pencerahan,
sebaliknya keluarga yang masih tertinggal dapat meluangkan waktu belajar
mandiri bersama anggota lain.
Sebelum akhirnya terbentuk pos pemberdayaan keluarga
(POSDAYA) di desa Pringtutul, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Di awali
dengan rapat bersama perangkat dusun Pesetran, yang terdiri dari: Kepala Dusun,
Ketua RT, Ketua RW masing-masing. Acara tersebut membahas tentang POSDAYA atau
sosialisasi mengenai POSDAYA sekaligus memohon ijin untuk melaksanakan program
Kuliah Kerja Nyata Posdaya dengan Bertemakan Posdaya sebagai pengembangan dari
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) kepada perangkat Dusun setempat.
Dengan memperluas ruang lingkup Posyandu yang dulunya
hanya mengurusi bidang kesehatan saja, khususnya ibu, bayi dan balita serta
lansia, kini ruang lingkupnya pun berkembang seiring dengan kebutuhan hidup
masyarakat sehari yang tidak melulu menghadapi permasalahan kesehatan saja,
melainkan pada ranah pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.
Program kerja
KKN POSDAYA desa Pringtutul terdiri dari program kerja fisik dan non fisik.
Bidang kelembagaan POSDAYA terdiri dari loka karya mini dan pembentukan posdaya
serta rakor posdaya. Bidang kesehatan terdiri dari penyuluhan PHB, praktek
sikat gigi yang benar, penyuluhan
Pemberantasan sarang nyamuk, pembentukan posyandu lansia, serta praktek cuci tangan
. Bidang pendidikan program non fisiknya berupa sosialisai PAUD, Pengenalan
B.Inggris dan Sosialisasi mitigasi bencana. Sedangkan program fisiknya berupa
pembentukan PAUD, Mitigasi bencana, pendampingan PAUD, serta pendampingan TPQ.
Bidang ekonomi terdiri dari penyuluhan kewirausahaan. Fisiknya berupa pembuatan
susu kedelai, kreasi kain flannel, pendampingan kelompok tani. Bidang
lingkungan non fisik penyuluhan pemanfaatan pekarangan rumah, pengadaan alat
biopori, penyuluhan manfaat toga, fisik berupa : penanaman toga di pekarangan,
penghijaun tanaman buah, pengadaan bibit tanaman buah.
2) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target pembentukan
posdaya sasaran warga desa dukuh pesetran
II.
PROGRAM FISIK
a.
Pembuatan
Plang Posdaya
1) Latar Belakang
Tujuan dibuatnya plang Posdaya
sebagai sarana pengenalan kepada masyarakat umum, tentang berdiri dan
keberadaannya Posdaya yang telah dibentuk di tengah-tengah masyarakat,
khususnya warga Dukuh Pesetran Desa Pringtutul.
2) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan sasaran
pembuatan plang posdaya ini adalah pengurus POSDAYA PRINGTUTUL dan masyarakat
Dukuh Pesetran.
3) Pelaksanaan Kegiatan:
Tanggal : 2 – 25 Febuari 2011
Tempat :
Posko KKN POSDAYA Desa Pringtutul
Biaya : Rp 100.000
Sumber : LPPM UNSOED
Penanggung Jawab : TIM KKN
4) Evaluasi
Secara keseluruhan
kegiatan pembuatan plang posdaya pringtutul berjalan lancar. Walaupun pada saat
awal pembuatan plang, mahasiswa mengalami kesulitan, karena setelah melakukan
pengecatan pada plang, cat dasar yang berwarna putih mengelupas karena cat
hitam yang terlalu keras. Oleh karena mahasiswa merasa tidak mampu untuk
menyelesaikan pembuatan plang ini, maka mahasiswa menyerahkan pembuatan plang
posdaya kepada CV. Hasta Karya yang beralamat di komplek wisata Goa Jatijajar,
Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen. Biaya secara keseluruhan untuk pembuatan
plang posdaya sebesar Rp100.000. Sehingga secara keseluruhan pembuatan plang
posdaya berjalan dengan lancar.
b.
Pembuatan
AD/ART
1)
Latar
Belakang
AD/ART merupakan sebuah keputusan dan acuan suatu
lembaga atau organisasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dari
suatu lembaga atau organisasi tersebut. Selain itu AD/ART ini sebagai acuan
dalam menjalankan tugas-tugas setiap pengurus, baik sebagai penasihat, Pembina,
ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara maupun anggota. Oleh karena itu,
setelah terbentuknya Posdaya Pringtutul, maka dirasa perlu untuk pembentukan
AD/ART untuk Posdaya tersebut.
2)
Target dan Sasaran Kegiatan
Target dan sasaran pembuatan plang posdaya ini adalah pengurus
POSDAYA PRINGTUTUL.
3)
Pelaksanaan Kegiatan :
Tanggal : 30 Januari –
1 Februari 2011
Tempat : Posko KKN
Desa Pringtutul
Sasaran : Pengurus
Posdaya Pringtutul
Penanggung Jawab : TIM KKN
4)
Evaluasi
Kegiatan pembuatan AD/ART Posdaya
berjalan dengan lancar, tidak ada hambatan yang menghalangi pembuatan AD/ART
ini. AD/ART yang telah terbentuk sudah mendapatkan persetujuan dari pengurus
posdaya, sehingga proses pembentukan AD/ART ini berjalan dengan lancar.
c.
Pembuatan
Struktur Posdaya
1)
Latar
Belakang
POSDAYA (Pos Pemberdayaan Keluarga) yang merupakan
pengembangan dari Posyandu, yang telah terbentuk di Dusun Pesetran Desa
Pringtutul. Oleh karena telah terbentuknya Posdaya yang merupakan pengembangan
dari posyandu, maka perlu adanya pembentukan struktur Posdaya untuk
mengembangkan Posdaya yang telah terbentuk.
2)
Target
dan Sasaran Kegiatan
Target dan sasaran kegiatan
dari pembentukan struktur posdaya ini adalah warga posdaya.
3)
Pelaksanaan
Kegiatan:
Hari, Tanggal : Sabtu, 29
Januari 2011
Waktu : Jam 10.00
Tempat : Balai Pertemuan Dukuh Pesetran
Sasaran : Warga Posdaya
Penanggung Jawab : TIM KKN
4)
Evaluasi
Kegiatan pembentukan struktur Posdaya telah berjalan
dengan lancar, dalam proses pembentukan struktur kepengurusan sangat mendapat
dukungan dari masyarakat yang hadir dalam pembentukan struktur posdaya baik
dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, tokoh agama dan masyarakat umum,
sehingga ketika anggota masyarakat dicalonkan dalam kepengurusan, orang-orang
yang dicalonkan tersebut sangat menghormati keputusan masyarakat sehingga
mereka mau menjadi pengutus posdaya.
2.BIDANG KESEHATAN
I.
PROGRAM NON FISIK
1.
Penyuluhan
Pemberantasan Sarang Nyamuk
a.
Latar
Belakang Kegiatan
Kegiatan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk pada
masyarakat adalah upaya bagi masyarakat untuk tahu dan peduli akan kesehatan
dan lingkungan di sekitarnya.
Sosialisasi ini diberikan agar masyarakat mengetahui bagaimana
sebab-sebab dari terjangkitnya penyakit demam berdarah dan chikungunya. Yang
antara lain sebab dari terjangkitnya penyakit tersebut adalah karena lingkungan
rumah tangga yang kotor dan berantakan sehingga dapat menjadi sarang nyamuk.
Hal ini dapat diatasi dengan gerakan 3
M, yaitu menguras, mengubur, dan menutup. Pemberantasan sarang nyamuk melalui 3
M ini bertujuan untuk mengurangi populasi nyamuk aides agepty di lingkungan
masyarakat.
b.
Target
dan Sasaran
Target dan sasaran kegiatan ini adalah kumpulan
ibu-ibu kader PKK Desa Pringtutul. Dalam hal ini sasaran yang dipilih adalah
ibu-ibu karena ibu-ibu yang lebih mengetahui kondisi di lingkungan rumahnya
masing-masing.
c.
Pelaksanaan
kegiatan
Kegiatan Penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk
dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2011 di Aula Balai Desa Pringtutul.
d.
Evaluasi
kegiatan
Kegiatan penyuluhan pemberantasan jentik nyamuk
berjalan dengan lancar, dapat dilihat ketika ibu-ibu yang hadir pada saat
diadakannya penyuluhan sangat antusias dan tertarik untuk menerapkan progam 3 M
(menguras, menutup, dan mengubur).
e.
Penanggung
jawab
Yunanto Eko Nugroho
2.
Peyuluhan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di
Lingkungan Keluarga
a. Latar Belakang
Kegiatan
Kegiatan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih
Sehat di lingkungan keluarga adalah upaya untuk memberdayakan masyarakat di
lingkungan keluarga agar tahu, mau, dan mampu mempraktikan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) serta berperan aktif dalam gerakan-gerakan kesehatan
masyarakat melalui pemberian informasi atau pendidikan PHBS. Sosialisasi PHBS
atau pemberian pengetahuan mengenai pentingnya PHBS di lingkungan keluarga
merupakan langkah awal yang baik dikarenakan dapat menjadikan kebiasaan pada
setiap keluarga untuk selalu memiliki keinginan untuk hidup sehat. Sosialisasi
ini ditujukan untuk selalu berperilaku hidup sehat dan bersih pada 3 lingkup
lingkungan, yaitu lingkungan rumah tangga, tempat ibadah, dan institusi
pendidikan. Kegiatan di lingkungan rumah tangga dimulai dari informasi mengenai
pentingnya pemeriksaan kehamilan hingga pentingnya penggunaan obat sederhana /
TOGA. Kemudian pada tempat ibadah dimulai dari melakukan kebersihan penampungan
bak air hingga pemanfaatan dan penggungaan kotak dan obat P3K. Serta pada
lingkungan institusi pendidikan dimulai dari kebersihan kuku guru dan siswa
hingga konsumsi jajanan yang baik dan bersih.
b.
Target
dan Sasaran Kegiatan
Target dan sasaran kegiatan penyuluhan perilaku hidup
bersih dan sehat di lingkungan keluarga adalah bapak-bapak dan ibu-ibu anggota
Posyandu Lansia di wilayah Dusun Jeggir Desa Pringtutul serta sasarannya
ditujukan pada bapak-bapak dan ibu-ibu peserta pengajian rutin di wilayah dusun
Pesetran Desa Pringtutul.
c.
Pelaksanaan
Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan
penyuluhan hidup bersih dan sehat di lingkungan keluarga dilakukan 2 kali yaitu
yang dilaksanakan pada tanggal 7 Februari 2011 di Posyandu Lansia Dusun Jeggir
dan pada tanggal 11 Februari 2011 di pengajian rutin Dusun Pesetran.
d.
Evaluasi
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan perilaku hidup bersih
dan sehat di lingkungan keluarga berjalan dengan lancar dan tanpa kendala.
Peserta yang datang cukup banyak dan sangat tertarik untuk mengikuti penyuluhan
PHBS di lingkungan keluarga oleh karena itu warga juga sudah cukup mengerti dan
memahami mengenai pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
keluarga.
e.
Penanggung
Jawab
Rachmawati Dwi Arini
3.
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Lingkungan Sekolah
a.
Latar
Belakang Kegiatan
Kegiatan
penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat di lingkungan sekolah adalah upaya untuk
memberitahukan kepada siswa siswi Sekolah Dasar Negeri 2 Pringtutul agar tahu, mau, dan mampu mempraktikan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk kesehariannya serta berperan aktif
dalam gerakan-gerakan kesehatan di lingkungan sekolah melalui pemberian
informasi atau pendidikan PHBS. Sosialisasi PHBS atau pemberian pengetahuan
mengenai pentingnya PHBS pada anak usia
Sekolah Dasar (SD) merupakan langkah awal yang baik dikarenakan dapat
menjadikan kebiasaan bagi mereka nanti hingga dewasa. Sehingga dapat menerapkan
perilaku sehat sejak dini dimulai dari hal-hal kecil seperti mencuci tangan
sebelum dan setelah melakukan aktifitas, mengosok gigi setelah makan dan
sebelum tidur, Buang Air Besar di jamban, dan lain sebagainya.
b. Target dan sasaran
Target dan
sasaran kegiatan perilaku hidup bersih dan sehat pada lingkungan sekolah
ditujukan kepada siswa-siswi SD 2 Pringtutul kelas 4 A dan 4 B.
c.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan hidup
bersih dan sehat di lingkungan sekolah dilakukan 2 kali di SD Negeri 2
Pringtutul. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 10 dan 11 Februari 2011 pada
jam pelajaran pertama di sekolah dasar negeri 2 Pringtutul.
d. Evaluasi
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan hidup
bersih dan sehat di lingkungan sekolah berjalan sangat lancar dilihat dari
keceriaan murid-murid ketika penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa KKN dan
ditambah pula diadakan doorprize berupa poster untuk meningkatkan pengetahuan
dan rasa ingin tahu dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.
e. Penanggung Jawab
Tria Ayu N. Ardani
II. PROGRAM FISIK
1. Pembentukan
Posyandu Lansia dan Pembuatan Plang Posyandu Lansia
a. Latar Belakang
Kegiatan
Posyandu
lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia
yang penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta
para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam
penyelenggaraannya.
Tujuan
pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain meningkatkan
jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat, sehingga terbentuk
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia, dan mendekatkan
pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan
kesehatan disamping meningkatkan komunikasi antara masyarakat usia lanjut.
b. Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan Sasaran Kegiatan ini yaitu warga
lansia di Dukuh Pesetran Desa Pringtutul.
c. Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan ini telah
dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Rabu, 23 Februari 2011
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : Masjid Baiturrohman, Dukuh Pesetran, Desa
Pringtutul
Penangggung Jawab : TIM KKN
d.
Evaluasi Kegiatan
Kegiatan
pembentukan posyandu lansia ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar. Faktor
pendukung dalam kegiatan ini adalah antusias yang sangat baik dari masyarakat
lansia di Dukuh Pesetran. Hal ini terbukti dengan jumlah kehadiran tamu
undangan sebanyak 106 warga lansia yang bersedia hadir dari sebanyak 164
undangan yang telah disampaikan kepada masyarakat lansia Dukuh Pesetran, serta
dalam kegiatan ini telah menghasilkan terbentuknya posyandu lansia di Dukuh
Pesetran dengan nama Posyandu Lansia Ar-Raudhoh.
Pembuatan
plang posyandu lansia Ar-Raudhoh, sebagai kepedulian mahasiswa KKN kepada pengurus
posyandu lansia yang baru terbentuk, dengan harapan pengurus posyandu lansia
yang telah terbentuk memiliki semangat untuk menjalankan kepengurusannya dalam
mengelola posyandu lansia Ar-Raudhoh.
3. BIDANG PENDIDIKAN
I. PROGRAM NON FISIK
1) Sosialisasi PAUD
a) Latar Belakang
Kegiatan
Program kerja ini merupakan program non fisik yang sifatnya membantu masyarakat
khususnya para ibu yang memiliki balita dalam bidang Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD). PAUD dipilih sebagai salah satu
program kerja non fisik karena di desa pringtutul belum didirikan PAUD. Tujuan
dari program kerja ini adalah menambah pengetahuan dan mengedukasi kepada
masyarakat khususnya para ibu yang sudah memiliki balita tentang pentingnya
kesadaran akan pendidikan di usia dini.
Selain itu juga meningkatkan motivasi sehingga mereka mau menyekolahkan
anak-anak mereka ke PAUD. Contoh kegiatan yang dilaksanakan antara lain:
pemberian informasi tentang pentingnya pendidikan usia dini pada periode emas
(0-3 tahun) bagi para ibu, serta mengajarkan kepada anak cara bersosialisasi
dengan teman di lingkungan masyarakat melalui permainan edukatif, mengenal
warna dan bentuk, mencuci tangan sebelum makan, menyanyi, berdoa, dan
lain-lain.
Dalam kegiatan PAUD ini ditargetkan dapat mengedukasi pengetahuan dalam hal pendidikan usia dini pada ibu-ibu
yang memiliki balita di wilayah Desa Kretek, serta mengajarkan kepada anak cara
bersosialisasi dengan teman sebaya melalui permainan dan hal-hal kecil yang
tepat.
b) Target dan Sasaran
Kegiatan
Warga
setempat di Desa pringtutul yang memiliki anak
dibawah 6 tahun.
c) Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan sosialisasi PAUD dilaksanakan selama 2 kali, yaitu pada tanggal
31 januari 2011 dan 11 febuari 2011. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan
kegiatan pengajian rutin ibu-ibu warga setempat. Acara ini kurang lebih dihadiri 100 orang.
d) Evaluasi Kegiatan
Kegiatan sosialisasi PAUD secara umum berjalan dengan lancar. Keberhasilan
kegiatan ini disebabkan oleh adanya dukungan dan antusiasme dari masyarakat di
sekitar desa pringtutul khusus nya didusun pesetran yang cukup besar, hal ini terbukti dengan banyaknya peserta yang hadir saat
sosialisasi PAUD yakni sekitar kurang lebih 100 orang dan juga adanya
komunikasi dua arah dari peserta yang hadir.
Kegiatan sosialisasi PAUD ini tidak mengalami
kendala-kendala yang berarti yang dapat mengganggu jalannya kegiatan ini.
e) Penanggung Jawab
Yunanto eko
nugroho
2) Pengenalan Bahasa
Inggris
a) Latar Belakang
Kegiatan
Pengenalan bahasa
inggris merupakan program non fisik yang sifat nya membantu siswa SD yang ada
didesa pringtutul khususnya didusun pesetran. Latar belakang diadakan nya
program ini adalah ingin memperkenalkan bahasa inggris sebagai bahasa
internasional saat ini kepada siswa SD dilingkungan desa. Selain memprkenalkan program
ini juga bertujuan menambah minat dan wawasan siswa SD terhadap bahasa inggris.
Sebagian siswa didesa tidak begitu paham dan menyukai bahasa inggris karena
bahasa inggris merupakan bahasa asing bagi mereka, atas alasan tersebut kami
mengadakan program ini dengan memberikan permainan – permainan tentang bahasa
inggris dan memotivasi siswa dengan memberikan mereka tentang pentingnya bahasa
inggris kaitanya dengan mempraktekan sehari – hari. Motivasi – motivasi
tersebut merupakan pemberian kosakata dan ungkapan yang berguna dalam
keseharian mereka, selain diberi, mereka juga diminta menghafalkan, memahami,
serta mempraktekannya dalam kehiduan sehari – hari, dengan demikian mereka akan
lebih memahami penggunaan dan pemahaman dalam bahasa Inggris.
b) Target dan Sasaran
Kegiatan
Siswa kelas 6 SD N 2 pringtutul.
c) Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan pengenalan bahasa Inggris dilaksanakn 2 kali pada tanggal 7 dan 8
Febuari 2011 pukul 09.45 – 10.50 dan bertempat di ruang kelas SD N 2
pringtutul. Kegiatan ini dilaksanakan didalam ruang kelas dan mengambil waktu
jam pelajaran atas permintaan pihak sekolah sendiri, pihak SD menyatakan bahwa
bila pengenalan bahsa inggris dilaksanakan pada sore hari hal itu tidak dapat
berjalan karena selama satu minggu siswa kelas 6 sedang mengikuti les sore
untuk persiapan menghadapi UAN. Kegiatan pengenalan bahasa Inggris ini
bersamaan dengan kegiatan PHBS di SD tersebut sehingga pihak SD memberikan
waktu satu hari penuh kepada mahasiswa KKN sehingga kegiatan tersebut tidak
mengambil dan mengganggu kegiatan belajar mengajar di SD N 2 pringtutul.
d) Evaluasi Kegiatan
Secara garis besar program pengenalan bahasa Inggris ini berjalan lancar
dan semua siswa kelas 6 menyukai pengenalan tersebut. Hal ini terlihat dengan
banyaknya siswa yang menghubungi tim KKN dan menyatakan lebih menyukai bahasa
Inggris setelah mereka mengikuti kegiatan pengenalan bahasa Inggris. Pada awal
nya terdapat beberapa kendala, yaitu sebagian besar siswa kelas 6 belum
memahami bahasa inggris bahkan banyak yang tidak tahu pengucapan huruf dalam
bahasa inggris, tetapi pada akhirnya semua dapat melafalkan, membaca, bahkan
mempraktekan berbagai kosakata dan ungkapan dalam bahasa Inggris. Untuk kedepan
nya diharapkan pengenalan dan pemahaman bahasa inggris pada siswa SD dilingkungan
desa lebih digalakkan lagi di luar jam sekolah, karena sebenarnya banyak siswa
yang berbakat dalan bidang kebahasaan tetapi tidak ada wadah atau program yang
dapat mengembangkan kemampuan mereka.
e) Penanggung Jawab
Ovit Destion
3) Sosialisasi
mitigasi bencana
a) Latar Belakang
Kegiatan
Program ini berawal dari peninjauan tim KKN yang menemukan bahwa desa
pringtutul tepatnya didusu Pesetran merupakan wilayah yang rawan sekali bencana
alam. Hal ini terlihat dari struktur tanah daerah Pesetran yang sebagian besar
merupakan daerah pertambangan dan bukit kapur yang merupakan bebatuan labil.
Disamping itu lokasi tersebut juga tidak terlalu jauh dari laut samudra hindia
dan hal ini berpotensi menjadi area korban gempa bumi dan Tsunami. Oleh karena
itu tim KKN desa pringtutul merasa perlu untuk memberikan penyuluhan sekaligus
simulasi mitigasi bencana alam.
b) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan sasaran dari kegiatan sosialisasi bencana alam ini adalah siswa
kelas 5 SD N 2 pringtutul.
c) Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilaksanakan pada tanggal 17 Febuari
2011 di ruang kelas 5 SD N 2 pringtutul.
d) Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini
pada umumnya berjalan lancar dan baik dikarenakan banyak siswa yang memahami
bahaya dari bencana alam dan mereka merasa perlu memperhatikan sosialisasi
bencana alam. Selain itu hal ini terlihat dengan antusias siswa yang banyak
bertanya dan memperhatikan penjelasan pembicara dengan seksama.
e) Penanggung Jawab
Rifha fatiha rotariya
II.
PROGRAM
FISIK
1. Pembentukan PAUD
a) Latar Belakang
Kegiatan
Program ini merupakan sebuah tindak lanjut dari program
sosialisasi PAUD yang telah dilaksanakan seblumnya. Pendirian PAUD dirasa perlu
didesa Pringtutul karena setelah kami melihat banyaknya anak balita yang ada di
desa tersebut sedangkan jumlah PAUD itu sendiri hanya berjumlah satu dan itu
merupakan sebuah yayasan miliki pribadi seorang warga Pringtutul sehingga
sebagian warga merasa kurang mampu untuk memasukkan anak – anak nya dalam
yayasan tersebut. Saat sosialisasi PAUD banyak warga yang menyatakan berminat
dan memahami betapa penting nya PAUD di desa mereka, tetapi kendalanya adalah
kurang nya PAUD itu sendiri. Menanggapi dari permasalahan tersebut maka kami
menyatakan perlunya didirikan PAUD di desa Pringtutul, setelah mendapat kan
dukungan dari ibu kepala desa serta sebagian besar tokoh agama dan tokoh
masyarakat didesa pringtutul maka kami mengkoordinir jalan nya acara pendirian
sekaliagus peresmian PAUD oleh ibu kepala desa pringtutul.
b) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan sasaran dari pendirian PAUD adalah ibu – ibu yang memiliki
balita di desa pringtutul.
c) Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan pendirian PAUD ini dilaksanakan pada hari senin 31 januari 2010
pada pukul 14.00 dan beretmpat di balai pertemuan dusun Pesetran.
d) Evaluasi Kegiatan
Pada
mulanya kami merasa sangat cemas dan merasa gagal dalam pendirian PAUD di desa
pringtutul karena pada waktu pelaksanaan warga tidak ada yang datang di balai
pertemuan hingga ½ jam dari waktu undangan. Tetapi ternyata dugaan kami salah,
setelah itu berangsur – angsur warga datang sedikit – demi sedikt kian memenuhi
raung balai pertemuan. Akhirnya acara pendirian pun berjalan dengan lancar dan
diresmikan olek kepala desa Pringtutul. Saran untuk kedepan nya waktu untuk
mengumpulkan warga sebaiknya melihat dari kemampuan warga untuk hadir, karena
sebagian warga bekerja disawah hingga sore hari jadi hal ini menjadi sebuah
kendala bila kita melaksanakan acara disiang hari
e) Penanggung Jawab
Tria Ayu Norma Ardani
2. Pendampingan PAUD
a) Latar Belakang
Kegiatan
Setelah PAUD resmi didirikan dengan nama ABADI JAYA di desa Pringtutul,
guru PAUD meminta mahasiswa ikut mendampingi dalam proses belajar mengajar.
b) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan sasaran dari kegiatan pendampingan PAUD ini adalah siswa PAUD
ABADI JAYA desa Pringtutul.
c) Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan pendampingan PAUD ini berjalan selama 7 kali yaitu pada hari rabu
dan sabtu tanggal 5, 9, 12, 16, 19, 23, dan 26 Febuari. Acara pendampingan ini
dimulai pada jam 08.00 sampai pukul 10.00 sesuai dengan jadwal belajar mengajar
PAUD dan beretmpat di balai pertemuan dusun Pesetran yang selanjutnya akan
menjadi gedung PAUD abadi jaya.
d) Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini pada umumnya berjalan lancar
dan baik dikarenakan banyak siswa dan ibu – ibu yang antusias dan senang dengan
ada nya KKN untuk mendampingi kelas PAUD. Selain itu guru – guru PAUD merasa
sangat terbantu dengan adanya pendampingan dari mahasiswa. Harapannya untuk
kedepanya akan lebih baik jika ketika pembekalan dari lppm mahasiswa juga
sedikit diberi wawasan tentang mengajar PAUD supaya ketika memberikan
pendampingan mahasiswa bisa memberikan kontribusi sesuai dengan standar
pengajaran PAUD.
e) Penanggung Jawab
Sovia Dewi Indriyati
3. Pembuatan plang
dan stempel PAUD
a) Latar Belakang
Kegiatan
Setelah PAUD Abadi Jaya di nyatakan resmi berdiri didesa pringtutul dan
memiliki gedung di balai pertemuan dusun Pesetran maka tim KKN merasa perlu
membuat stempel dan Plang PAUD Abadi Jaya sebagai identitas resmi dari PAUD
tersebut.
b) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan sasarannya adalah PAUD Abadi Jaya di desa Pringtutul .
c) Pelaksanaan
Kegiatan
Pembuatan plang berlangsung selama beberapa hari dimulai dari pembuatan
bingkai plang, pemasangan rangka dengan badan plang dan di akhiri pengan
pengecatan dan penulisan plang tersebut. Pembuatan ini di selesaikan di posko
Mahasiswa KKN di desa pringtutul disela – sela waktu senggang tim KKN.
d) Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan pembuatan
ini berjalan dengan lancar, tetapi tim KKN merasa bingung dengan bentuk dan
format dari plang tersebut karena tidak adanya standarisasi dari lppm untuk
plang tersebut. Untuk kedepannya alangkah lebih baik jika LPPM dari unsoed
memberikan standarisasi format dari plang PAUD dan POSDAYA agar ada keseragaman
dari badan – badan yang telah berhasil didirikan oleh mahasiswa KKN UNSOED.
e) Penanggung Jawab
Tri Tarwoco
4. Praktek Mitigasi
bencana
a) Latar Belakang
Kegiatan
Setelah diberikan sosialisasi tentang mitigasi bencana, maka lebih baik
jika diberikan praktek juga agar siswa yang diberi sosialisasi akan lebih
menyukai dan memahami dari materi tersebut.
b) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan sasaran dari kegiatan praktek bencana alam ini adalah siswa
kelas 5 SD N 2 pringtutul.
c) Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan praktek mitigasi bencana dilaksanakan pada tanggal 17 Febuari
2011 di ruang kelas 5 SD N 2 pringtutul.
d) Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini
pada umumnya berjalan lancar dan baik dikarenakan banyak siswa yang memahami
bahaya dari bencana alam dan mereka merasa perlu mempraktekan mitigasi bencana
alam. Selain itu hal ini terlihat dengan antusias siswa yang banyak bertanya
dan mempraktikkan dengan benar.
e) Penanggung Jawab
Rifha fatiha rotariya
5. Pendampingan TPQ
a) Latar Belakang
Kegiatan
Di desa Pringtutul terdapat sebuah TPQ yang memiliki murid cukup banyak
yaitu berjumlah sekitar 300 orang, metode yang digunakan pun cukup bagus yaitu
metode belajar cepat membaca Al-qur’an annahdiyah dengan menggunakan ketukan
dalam pembelajarannya. Selain itu TPQ yang bernama BAITURRAHMAN ini juga
mengajarkan murid nya bahasa arab sehari – hari. Atas alasan ini tim KKN merasa
perlu memberikan pendampingan berupa pemberian cerita – cerita nabi dan
pahlawan – pahlawan islam di masa lalu, hal ini bertujuan memberikan siswa
wawasan baru tentang islam selain belajar bahasa Arab dan membaca Al-qur’an.
b) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan sasaran dari kegiatan pendampingan TPQ ini adalah seluruh santriwan/santriwati
TPQ baiturrahman.
c) Pelaksanaan
Kegiatan
Pendampingan TPQ ini berlangsung selama 6 kali setiap hari senin, kamis,
dan sabtu setiap minggu nya tepat nya pada tanggal 10, 12, 15, 21, 24, dan 26
febuari 2011 dengan kegiatan memberikan cerita – cerita rosul, nabi, serta
pahlawan islam pada masa lalu .
d) Evaluasi Kegiatan
Acara
pendampingan TPQ ini berlangsung dengan lancar dan mendapat respon yang sangat
baik dari tenaga pengajar dan dari santriwan/santriwati TPQ tersebut. Harapan
nya pemberian cerita untuk anak – anak perlu diberikan sebagai contoh suri
tauladan sekaligus dapat menjadi sarana untuk menghibur anak – anak dari
kepenatan waktu belajar mereka sehari – hari.
e) Penanggung Jawab
Ovit Destion
6. Pembuatan kelompok
belajar
a) Latar Belakang Kegiatan
Menindak lanjuti dari kegiatan pengajaran bahasa Ingris yang dilakukan
diruang kelas, banyak siswa yang menghubungi tim KKN dan menyatakan bahwa
mereka memerlukan kelas tambahan pada hari minggu, baik itu pelajaran bahasa
Inggris maupun mata pelajaran yang lainnya. Atas alasan tersebut maka tim KKN
membentuk sebuah kelompok belajar sebagai wadah dari keinginan anak – anak SD N
2 pringtutul khusus nya kelas 6.
b) Target dan Sasaran
Kegiatan
Target dan sasaran dari kegiatan kelompok belajar ini adalah siswa SD dan
siswa SMP yang berada di daerah sekitar desa pringtutul.
c) Pelaksanaan
Kegiatan
Kelompok belajar ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 13 febuari 2011
pada pukul 10.00 – 13.30 dan bertempat di posko mahasiswa KKN didesa
Pringtutul.
d) Evaluasi Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini
pada umumnya berjalan lancar dan baik dikarenakan banyak siswa yang hadir dan
mereka dengan antusias belajar bersama - sama.
e) Penanggung Jawab
Tri Tarwoco
LAPORAN
KADARKUM
a.
Latar
belakang kegiatan
Kesadaran
hukum di Indonesia masih belum mampu dipatuhi oleh masyarakat maupun pemerintah
secara optimal. Diperlukan komitmen para pemimpin dan seluruh komponen
masyarakat. Untuk mewujudkan Negara Indonesia sebagai negara hukum maka para
pemimpin dan seluruh komponen masyarakat harus mengedepankan hukum sebagai
panglima dalam menyelesaikan suatu masalah.
Untuk mewujudkan hal diatas Universitas
Jenderal Soedirman (UNSOED) sebagai salah satu lembaga pendidikan yang berada
di kawasan Banyumas memiliki kewajiban untuk berperan serta secara aktif. maka
kami mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA)
mengadakan Penyuluahan Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) se-Kecamatan Rowokele
Kabupaten Kebumen.
b.
Target Kegiatan
Tujuaan
dari kegiatan penyuluhan keluarga sadar hukum (KADARKUM) adalah untuk
mengoptimalkan pemahaman produk-produk hukum nasional baik publik maupun privat
dimana masyarakat masih kurang memahami hukum nasional yang ada seperti hukum
pidana dan perdata khususnya dalam lingkup keluarga.
Dengan diadakannya penyuluhan Keluarga Sadar Hukum
(KADARKUM) diharapkan masyarakat
memahami, mematuh, dan melaksanakan produk-produk hukum nasional baik hukum
publik maupun privat . Diantaranya seperti hal-hal mendasar yang berkaitan
dengan hukum pidana dan perdata baik itu dari segi asas maupun dari segi isinya. Kemudian Pemahaman hukum mengenai sertifikasi
pertanahan melalui layanan masyarakat sertifikasi tanah (LARASITA) yang
sekarang dilaksanakan melalui program akte tanah nasional, dan terakhir adalah
mengenai undang-undang nomor 23 tahun
2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam
Rumah Tangga yang dilatar belakangi Karena semakin meningkatnya pelanggaran
hukum di lingkungan keluarga yang banyak
memakan korban dari kalangan wanita dan
anak-anak.
Selain hal
diatas kegiatan penyuluhan KADARKUM adalah Sebagai wadah, sarana atau forum
yang dapat mendukung pelaksanaan atau peningkatan kemampuan pemahaman dan
pengetahuan keluarga dalam bidang hukum yang tertuju pada pencegahan prefentif
suatu tindakan pelanggaran hukum baik itu pidana maupun perdata yang sering
terjadi dalam lingkup keluarga maupun masyarakat setempat.
c.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan
kegiatan Penyuluhan Keluarga sadar hukum (kadarkum) KKN Posdaya Se Kecamatan
Rowokele dilaksanakan pada :
Hari/Tnggal : Kamis, 17 Febuarai 2011
Waktu : Pukul 09.00
s/d 13.30
Tempat : Aula Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen.
Narasumber :
1. Kepala Badan Pertanahan Nasional Kab.Kebumen
2. Kepala Bagian Hukum Sekretaris Daerah Kab.
Kebumen
3. Kepala
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kab. Kebumen
d. Sasaran
Kegiatan Penyuluhan Keluarga Sadar Hukum, memiliki sasaran antara lain: Kepala
Desa, Ketua Tim Penggerak PKK Desa, Ketua BPD, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda di
setiap Desa se-Kecamatan Rowokele. Dengan harapan dari tokoh-tokoh masyarakat
yang diundang dalam acara ini, mereka mau dan mampu untuk menyampaikan apa yang
diperoleh dalam acara ini untuk sampaikan kepada masyarakat lain.
e. Penanggungjawab:
Yunanto Eko N (Sie.Perlengkapan)
Yunanto Eko N (Sie.Perlengkapan)
f.
Evaluasi:
Kegiatan Penyuluhan Keluarga Sadar (KADARKUM)
Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen sebagai media sosialisasi produk-produk
hukum nasional baik hukum publik maupun privat yang mana peserta penyuluhannya
terdiri dari Kepala Desa, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Ketua Tim
Penggerakan PKK, Tokoh Agama dan Tokoh Pemuda Se-Kecamtan Rowokele. Hal ini
memberikan gambaran bahwa secara keseluruhan kegiatan Keluarga Sadar Hukum
(KADARKUM) telah dapat diterima oleh masyarakat dan dinilai baik.
Setelah diadakan Kegiatan Penyuluhan Keluarga Sadar
(KADARKUM) Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen diharapkan masyarakat khususnya
dilingkungan keluarga akan mengerti, mematuhi dan melaksanakan apa yang boleh
dan tidak dalam hukum nasional kita yang berlaku.
Kegiatan Penyuluhan Keluarga Sadar (KADARKUM)
Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen berkat kerjasama anatar Kuliah Kerja Nyata (KKN) POSDAYA Universitas
Jenderal Soedirman dengan Pemerintah Desa Se-Kecamatan Rowokele dan Pemerintah
Kabupaten Kebumen.
LAPORAN PELATIHAN PAUD
I.
Pelatihan Guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
1.
Latar
Belakang
Usia dini merupakan masa emas perkembangan. Pada
masa itu terjadi lonjakan luar biasa pada perkembangan anak yang tidak terjadi
pada priode berikutnya. Untuk melejitkan perkembangan tersebut, setiap anak
membutuhkan asupan gizi seimbang, perlindungan kesehatan, asuhan penuh kasih
sayang, dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan
kemampuan masing-masing anak. Seiring bertambahnya
anak-anak membutuhkan rangsangan pendidikan yang lebih lengkap, sehingga
memerlukan tambahan layanan pendidikan diluar rumah yang dilakukan oleh
lingkungan maupun lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD).
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
melalui pemerian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan lebih lanjut.
Untuk mewujudkan hal diatas Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) sebagai
salah satu lembaga pendidikan yang berada di kawasan Banyumas memiliki
kewajiban untuk berperan serta secara aktif. maka kami mahasiswa Kuliah Kerja
Nyata (KKN) Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) mengadakan Pelatihan Pelatihan
guru pendidikan anak usia dini (PAUD)se-Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen
2.
Tujuan dan Manfaat
a.
Tujuan Kegiatan
Tujuan dari kegiatan pelatihan
guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) adalah untuk melaksanakan proses
pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran serta melakukan pembimbingan,
pengasuhan, dan perlindungan anak didik. Oleh karena itu di butuhkan adanya
suatu pelatihan kader pos PAUD agar pendidik dapat melakukan tugasnya sesuai
standar pendidik untuk guru PAUD.
b.
Manfaat Kegiatan
Manfaat
dari kegiatan ini adalah :
Dengan diadakannya Pelatihan guru PAUD (Pelatihan Anak Usia Dini) ini diharapkan pendidik memahami, mematuhi, dan
melaksanakan tugasnya sebagai guru PAUD . Diantaranya seperti hal-hal yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
anak memiliki kesiapan dalam memasuki usia lanjut.
Selain hal diatas kegiatan
pelatihan guru PAUD adalah Sebagai wadah, sarana atau forum yang dapat
mendukung pelaksanaan atau peningkatan guna untuk memajukan program-program
pembelajaran pos PAUD.
3.
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan
kegiatan Pelatihan Guru PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) KKN Posdaya Se
Kecamatan Rowokele dilaksanakan pada :
Hari/Tnggal : Kamis, 22 Febuarai 2011
Waktu : Pukul 09.00 s/d 15.30
Tempat : Aula UPT Dinas Dikpora Kecamatan
Rowokele Kabupaten Kebumen.
Narasumber : 1. Ani Kurnianingsih, A.Ma
(Penyelenggara Pos PAUD)
2. Drs. Supriyadi
(Penilik PLS)
4.Sasaran
Kegiatan Pelatihan
Guru PAUD, memiliki sasaran antara lain:
Guru-guru pos PAUD di setiap Desa se-Kecamatan Rowokele. Dengan harapan
guru-guru paud yang mengikuti pelatihan ini dapat menyampaikan kepada pendidik
dengan baik dan sesuai standar pendidik PAUD
4.
BIDANG EKONOMI
Latar
Belakang
Ekonomi merupakan bidang penopang yang dirasa sangat vital untuk mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Tingkat kesejahteraan masyarakat
dapat dilihat dari tingkat rata-rata pendapatan warga di suatu daerah.
Pentingnya perekonomian suatu daerah juga telah disadari oleh sebagian besar
masyarakat desa Pringtutul. Kesadaran ekonomi masyarakat desa Pringtutul telah
difasilitasi oleh masyarakatnya sendiri dengan pembentukan kelompok-kelompok
Usaha Tani Wanita yang selalu mengadakan pelatihan. Melihat besarnya potensi
ekonomi yang dimiliki masyarakat desa pringtutul maka kami team KKN POSDAYA
UNSOED 2011 mencoba memberikan dorongan untuk mampu mengembangkan setiap
pelatihan yang rutin dilaksanakan sehingga menjadi usaha mandiri bagi tiap-tiap
keluarga. Program pelatihan kewirausahaan sebagai program non-fisik kami
laksanakan untuk mampu memberikan motivasi dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan
masyarakat. Pelatihan pembuatan susu kedelai dan pembuatan hiasan kain flanel
sebagai program fisik bidang ekonomi kami berikan sebagai variasi dan
alternatif murah untuk memulai suatu usaha. Pendampingan terhadap pelatihan
pembuatan abon lele juga kami laksanakan sebagai usaha memberikan dorongan
semangat untuk tetap berkreasi di bidang ekonomi. Semua program yang kami
laksanakan berangkat dari potensi desa dan semangat masyarakatnya untuk tetap
berkreasi sambil meningkatkan kesejahterahaan.
I. PROGRAM NON FISIK
1. Penyuluhan
Kewirausahaan
a.
Latar
Belakang Kegiatan :
Program penyuluhan
kewirausahaan perlu dilaksanakan sebagai suntikan motivasi bagi masyarakat desa
Pringtutul untuk mampu mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakatnya.
Penyuluhan kewirausahaan sebagai proker awalan bidng ekonomi diharapkan mampu
memberikan gambaran bagi mayarakat untuk berusaha dan menghilangkan ketakutan
masyarakat untuk memulai usaha mandiri Permasalahan yang sering timbul untuk
memulai usaha adalah cara pemerolehan modal dan strategi pemasaran produk.
Permasalahan klasik tersebut sering menjadi alasan bagi masyarakat untuk enggan
memulai suatu usaha. Penyuluhan kewirausahaan yang kami laksanakan diharapkan
mampu memposisikan pola pikir masyarakat untuk memulai usaha dengan modal
sendiri serta pemanfaatan teori strategi pemasaran.
b.
Target Kegiatan :
Ada dua
target yang diharapkan bisa dicapai melalui program ini, target kuantitatif dan
target kualitatif. Secara kuantitatif, semakin banyak elemen masyarakat yang
mengikuti kegiatan ini akan semakin baik. Bukan hanya dari pihak yang telah
berwirausaha, namun juga dari ibu-ibu rumah tangga. Secara kualitatif,
diharapkan setelah adanya penyuluhan ini, bagi pihak yang telah berwirausaha
akan tergerak untuk semakin memperkuat basis usahanya serta mengembangkan
usahanya. Bagi pihak yang belum berwirausaha, diharapkan akan termotivasi untuk
memperbaiki keadaan ekonomi atau bahkan meningkatkan pendapatan lewat
wirausaha.
c.
Pelaksanaan Kegiatan :
Penyuluhan Kewirausahaan
Kegiatan penyuluhan
dilaksanakan dalam pertemuan rutin Kelompok Usaha Tani Wanita. Pemberian materi
dilakukan dengan mengumpulkan para kader yang nantinya diharapkan mampu menularkan kepada para
ibu-ibu.Presentasi dan diskusi dilakukan untuk mampu menjawab semua
permasalahan yang menjadi kendala baik dalam memulai maupun menjalakan usaha.
Titik berat penyuluhan ini diarahkan pada motivasi untuk memulai menggunakan
keterampilan pribadi sebagai modal utama
dalam memulai usaha.
Tujuan :
Memberi informasi tentang kewirausahaan dan tips-tips memulai usaha rumahan
berupa cara penggunaan dana pribadi sebagai modal usaha serta pemberian materi
tentang strategi dan pembentukan pasar.
Sasaran : Ibu-ibu anggota kelompok Tani Wanita
Penanggung Jawab : Tri
Tarwoco
Waktu/Tempat :
5 februari 2011/ Rumah Ibu Muslim
Volume :1 kali
Biaya :
Rp. 35.000
d.
Evaluasi
:
Respon
masyarakat terhadap penyelenggaraan program ini sangat positif ,hal ini
ditunjukan dengan koordinasi yang baik sehingga kader-kader yang mumpuni hadir
dalam penyuluhan. Peralatan dalam pelaksanaan program ini mampu digunakan
dengan baik sehingga sangat menunjang dalam penyampaian materi. Antusiasme
kader juga ditunjukan dengan aktifnya diskusi yang banyak membahas tentang
strategi pemasaran produk dan pola pikir mengenai modal.
II. PROGRAM FISIK
1. Pelatihan Pembuatan Susu Kedelai
a.
Latar
Belakang
Menindaklanjuti program penyuluhan kewirausahaan maka
diadakan pelatihan pembuatan susu kedelai. Dengan adanya perkembangan pertanian
warga berupa perolehan bibit kacang kedelai menjadi salah satu hal yang mendukung
pelatihan pembuatan susu kedelai yang nantinya diharapkan mampu memberi nilai
tambah dari olahan hasil pertanian. Selain itu pelatihan ini merupakan
keterampilan yang akan menjadi modal murah dan mudah dalam memulai usaha. Susu
kedelai juga diharapkan mampu menunjang pendapatan tambahan bagi para ibu rumah
tangga.
b.Target Kegiatan :
Secara kuantitatif, diharapkan setelah adanya
kegiatan ini, Perkembangan kegiatan
Usaha kecil rumah tangga dapat meningkat. Begitu pula dengan pengoptimalan
keterampilan untuk memajukan usaha.
Secara kualitatif diharapkan agar kualitas Pola pikir yang luas dalam
mengembangkan potensi ekonomi yang ada di Desa Pringtutul dapat meningkat.
c.Pelaksanaan Kegiatan :
Pelatihan susu kedelai dilaksanakan dengan pemberian
materi diawal yang kemudian dilanjutkan dengan demo pembuatan susu kedelai oleh
tim KKN UNSOED diikuti oleh ibu-ibu peserta.
Tujuan : memberi
informasi dan pengarahan tentang cara pembuatan susu kedelai sebagai penggalian
potensi SDA yang ada di desa dan diharapkan bias menjadi usaha.
Sasaran : Kelompok Tani
Wanita dan ibu-ibu warga
Penanggung Jawab : Rachma Dwi Arini
Waktu dan tempat : 19
februari 2011/ Rumah Ibu Muslim
Volume : 1 kali
Biaya : Rp. 125.000
d.
Evaluasi
:
Pelatihan pembuatan susu kedelai berjalan dengan
lancar dan mendapat respon positif dari para peserta. Pelatihan ini langsung
ditindaklanjuti oleh peserta dengan membuat dan menjual produk susu kedelai
dalam acara bpesta siaga. Tidak banyak kendala yang dihtemui hanya saja
peralatan untuk demo harus lebih dipersiapkan dan lengkap.
2.
Pelatihan
Pembuatan Kreasi Flanel
a. Latar Belakang
Kreativitas merupakan modal utama dalam menciptakan
suatu peluang usaha. Kegiatan jahit- menjahit merupakan skill yang umumnya dimiliki
oleh setiap ibu rumah tangga. Pelatihan kreasi flannel diharapkan mampu
menstimulus ibu-ibu rumah tangga untuk melihat peluang dari lifeskill yang
umumnya digunakan dalam rumah tangga menjadi suatu kegiatan yang menghasilkan
laba.
b.
Target
Kegiatan :
Secara kuantitatif , jumlah ibu rumah tangga yang
memberdayakan kemampuan berkreasi mereka untuk menjadi kegiatan ekonomi
diharapkan meningkat. Secara kualitatif diharapkan pola pikir untuk melihat
peluang usaha dari lifeskill yang dimiliki meningkat.
c.
Pelaksanaan
Kegiatan :
Pelatihan pembuatan kain flanel dilaksanakan dengan
pemberian materi diawal yang kemudian dilanjutkan dengan demo dan praktek
langsung bersama dengan ibu-ibu kader. Pemberian sampel bahan juga dan
perkiraan modal dilakukan.
Tujuan :
memberi informasi dan pengarahan tentang cara pembuatan kreasi kain flanel sebagai penggalian potensi ide
kreatif ibu rumah tangga yang ada di
desa dan diharapkan bisa menjadi usaha.
Sasaran : Kader
Kelompok Tani Wanita dan ibu-ibu warga
Penanggung Jawab : Tria Ayu N Ardani
Waktu dan tempat : 19
februari 2011/ Rumah Ibu Muslim
Volume : 1 kali
Biaya : Rp. 125.000
d. Evaluasi :
Pelatihan
pembuatan kreasi kain flannel berjalan dengan lancar dan mendapat respon
positif dari para peserta. Pelatihan ini juga langsung ditindaklanjuti oleh
peserta dengan membuat dan menjual produk kain flanel dalam acara pesta siaga.
Untuk kedepannya buku panduan pembuatan pola perlu disediakan guna memudahkan
proses latihan.
3.
Pendampingan
kelompok Tani Wanita
a.
Latar
Belakang
Suatu wadah sangat diperlukan
dalam mengkoordinasikan setiap suatu kegiatan ekonomi. Kelompok Usaha Tani
menjadi sebuah wadah bagi para anggotanya untuk menjawab dan mencari jalan
keluar atas kendala yang dihadapi. Pendampingan kelompok Tani Wanita dilakukan
tim KKN UNSOED untuk mampu ikut memantau dan mengarahkan anggotanya agar mampu
memasksimalkann potensi yang ada disekitarnya menjadi sebuah kegiatan ekonomi
sehingga mampu bersama-sama meningkatkan kesejahterahan.
b.
Target
Kegiatan :
Secara kuantitatif , meningkatkan antusiasme anggota
terhadap setiap pelatihan yang diadakan dengan hadirnya tim KKN UNSOED sebagai
pendamping. Secara kualitatif diharapkan dengan meningkatnya intensitas
kehadiran anggota dapat menumbuhkan semangat untuk mampu meningkatkan kesejahteraan
bersama dalam bidang ekonomi dan usaha.
c. Pelaksanaan Kegiatan :
Pendampingan dilaksanakan dengan menghadiri setiap
kegiatan yang diadakan oleh kelompok usaha tani. Diskusi dalam hal ekonomi juga
dilaksanakan untuk emncari solusi bersama.
Tujuan : Meningkatkan antusiasme anggota
dan mengarahkan untuk senantiasa melakukan diskusi bersama.
Sasaran : Kelompok
Tani Wanita
Penanggung Jawab : Sovia
Dewi Indriati dan Rachma Dwi Arini
Waktu dan tempat : 3
februari 2011/ Rumah Ibu Muslim,
5 februari
2011/ibu niyati
Volume : 2 kali
Biaya :
Rp. 125.000
d. Evaluasi :
Kehadiran Tim KKN UNSOED mampu meningkatkan
antusiasme dan intensitas kehadiran anggota. Diskusi tentang usaha yang akan
dijalankan juga mampu meningkatkan semangat untuk terus maju berwirausaha.
Tidak terdapat kendala yang ditemui hanya saja penentuan waktu kegiatan perlu
dijadwalkan lebih baik lagi.
5.
BIDANG
LINGKUNGAN
Latar Belakang
Pemberdayaan lingkungan di suatu daerah merupakan
salah satu indikator kesejahteraan suatu daerah. Masyarakat desa Pringtutul
umumnya sudah menyadari pentingnya pemanfaatan pekarangan untuk beternak dan
budidaya tanaman. Hal ini dapat dilihat dari pekarangan yang dimiliki warga
yang sudah dimanfaatkan untuk ditanami berbagai jenis tanaman obat-obatan dan
dibuat kandang untuk hewan piaraan, seperti ayam, kambing, dan sapi. Melihat
besarnya minat warga masyarakat Desa Pringtutul, maka tim KKN Posdaya Unsoed 2011
mencoba memberikan dorongan dan motivasi untuk meningkatkan pemberdayaan
lingkungan dengan cara memberikan penyuluhan tentang pemanfaatan lahan
pekarangan rumah dan pemanfaatan TOGA. Penyuluhan ini kemudian didukung oleh
program fisik berupa penanaman beberapa jenis tanaman TOGA yang masih jarang
ditanam dan program penanaman buah. Desa
Pringtutul sebagian wilayahnya masih sulit untuk mendapatkan air bersih
sehingga Tim KKN Unsoed 2011 mengadakan penyuluhan tentang pembuatan lubang
resapan biopori dan untuk program fisik melakukan pengadaan alat biopori.
I.
NON
FISIK
1.
Penyuluhan
Lubang Resapan Biopori
a)
Latar
Belakang Kegiatan:
Desa Pringtutul sebagian
wilayahnya sering mengalami kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim
kemarau. Hal ini terjadi karena struktur tanah di wilayah Desa Pringtutul yang
sebagian besar berupa tanah kapur dan minimnya daerah resapan air yang ada di
Pringtutul. Masalah peresapan air untuk
memperoleh air bersih penting diketahui oleh masyarakat sehubungan dengan air
merupakan kebutuhan sehari-hari. Kebutuhan air bersih di desa Pringtutul cukup
tinggi, namun belum semua dapat terpenuhi, hal ini terlihat dari kebiasaan
sebagian masyarakatnya yang masih memanfaatkan air sungai untuk mencuci pakaian
dan buang air besar. Oleh karena itu perlu diadakan penyuluhan tentang lubang
resapan air melalui teknologi baru, yaitu pembuatan lubang biopori
b)
Target
Kegiatan:
Target dari penyuluhan
lubang resapan biopori ini, yaitu agar masyarakat desa Pringtutul mengetahui
pentingnya air bersih dan cara mendapatkan air bersih tanpa mengeluarkan biaya
yang besar dengan menggunakan teknologi tepat guna, yaitu biopori. Penyuluhan
ini diarahkan agar masyarakat membuat lubang-lubang biopori untuk menambah
daerah resapan air di lingkungan Desa Pringtutul.
c)
Pelaksanaan
kegiatan:
Kegiatan penyuluhan lubang
resapan biopori dilaksanakan dengan cara pemaparan mengenai cara kerja dan
manfaat biopori di awal acara, dilanjutkan dengan tanya jawab dengan narasumber
yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen. Pada penyuluhan ini
juga dilaksanakan penyerahan alat biopori dan mampraktekkan caras kerja
menggunakan alat biopori.
Tujuan : memberi informasi mengenai
manfaat dan pengarahan tentang cara pembuatan lubang resapan biopori bagi
perangkat desa yang kemudian ditularkan kepada seluruh masyarakat desa
Pringtutul.
Sasaran : Perangkat desa dan warga
masyarakat desa Pringtutul.
Penanggung Jawab : Rifha Fatiha Rotariya
Waktu dan tempat : 7 Februari 2011/Balai Desa Pringtutul.
Volume : 1 kali
Biaya :
Rp. 179.500,00
d)
Evaluasi
kegiatan:
Kegiatan penyuluhan lubang resapan biopori ini mendapatkan dukungan dari
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen yang telah mendukung pengadaan alat
biopori sebanyak 2 unit dan mengirimkan petugasnya untuk memberikan penyuluhan.
Pembicara penyuluhan lubang resapan biopori ini dilakukan oleh Ibu Siti
Durohtul Y., S.P. dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen. Peserta
penyuluhan (perangkat desa) yang datang tidak terlalu banyak namun antusiasme
peserta sangat besar, hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta yang
mengajukan pertanyaan kepda narasumber.
2.
Penyuluhan
Pemanfaatan Pekarangan Rumah
a.
Latar
Belakang Kegiatan:
Pekarangan rumah di wilayah
Desa Pringtutul sangat luas. Menurut penuturan salah satu warga, hampir semua
rumah di Pringtutul memiliki tanah pekarangan. Sebagian tanah sudah
dimanfaatkan untuk ditanami berbagai jenis tanaman obat dan tanaman buah, namun
sebagian masih berupa tanah kosong. Oleh karena itu, diadakan penyuluhan ini
untuk memberikan dorongan kepada masyarakat agar lebih memanfaatkan pekarangan
yang mereka miliki.
b.
Target
Kegiatan:
Target dari penyuluhan
pemanfaatan pekarangan rumah, yaitu semakin banyak warga yang hadir diharapkan
semakin banyak warga bertambah pengetahuannya mengenai pemanfaatan pekarangan.
Selain itu, penyuluhan ini diharapkan mampu menginspirasi warga untuk
memanfaatkan pekarangan agar dapat menambah pendapatan keluarga.
c.
Pelaksanaan
kegiatan:
Kegiatan penyuluhan
pemanfaatan pekarangan rumah dilaksanakan bertepatan dengan pengajian rutin
setiap hari Jumat. Pemberian materi dilakukan diengah-tengah acara pengajian
dengan cara presentasi dan tidak diadakan sesi tanya jawab mengingat waktu
pelaksanaan yang cukup singkat.
Tujuan : memberi informasi mengenai
manfaat dan pengarahan tentang pemanfaatan pekarangan rumah dan memberikan
contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dan hewan yang dapat diternakkan di
pekarangan rumah.
Sasaran : Para bapak dan ibu peserta
pengajian
Penanggung Jawab : Ovit Destion
Waktu dan tempat : 11 Februari 2011/rumah Ibu Niyati
Volume : 1 kali
Biaya :
-
d.
Evaluasi
kegiatan:
Kegiatan penyuluhan pemanfaaan pekarangan rumah
mendapatkan respon yang baik dari masyarakat, hal ini terlihat dari banyaknya
warga yang hadir dalam acara pengajian, yaitu sekitar 200 orang. Peralatan yang
digunakan dalam penyuluhan ini juga sangat mendukung sehingga acara ini dapat
berlangsung dengan baik.
3.
Penyuluhan
Manfaat TOGA
a.
Latar
Belakang Kegiatan :
Kecenderungan
masyarakat Indonesia untuk beralih dari pengobatan kimia ke pengobatan herbal
semakin meningkat akhir-akhir ini. Terdapat banyak hal yang menyebabkan hal
tersebut, diantaranya sudah meningkatnya pemahaman masyarakat tentang lebih
amannya memakai produk herbal dibandingkan produk kimia. Pengobatan herbal ini
pun lebih terjangkau dari segi ekonomi bahkan bisa diusahakan sendiri melalui
budidaya tanaman herbal atau tanaman obat. Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah
tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat
keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun
ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat
sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.
Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan
menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual.
Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan
memanfaatkannya sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan
keluarga.
Desa Pringtutul mempunyai potensi untuk melakukan
budidaya TOGA, diantaranya adalah masih banyaknya lahan-lahan kosong ataupun
luasnya lahan perumahan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya penyuluhan
mengenai manfaat TOGA beserta cara budidayanya.
b. Target Kegiatan :
Target
penyuluhan pemanfaatan TOGA, yaitu masyarakat diharapkan tidak hanya mampu
menanam TOGA, namun dapat meramu berbagai jenis tanaman herbal untuk mengobati
berbagai macam penyakit.
c. Pelaksanaan
Kegiatan :
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan pada saat diadakan pengajian rutin ibu-ibu
dan bapak-bapak setiap hari Jumat. Pemberian materi
dilakukan ditengah-tengah acara pengajian dengan cara presentasi dan tidak
diadakan sesi tanya jawab mengingat waktu pelaksanaan yang cukup singkat.
Tujuan : memberi informasi mengenai manfaat dan cara meramu beberapa jenis
tanaman untuk dibuat obat. Memberikan pengetahuan tentang bahaya penggunaan
obat-obatan sintetis (buatan pabrik) dan mengganti dengan obat herbal.
Sasaran :
Para bapak dan ibu peserta pengajian
Penanggung Jawab : Sovia Dewi Indriati
Waktu dan tempat : 11 Februari 2011/rumah Ibu Niyati
Volume : 1 kali
Biaya : -
d.
d.Evaluasi kegiatan:
Kegiatan penyuluhan pemanfaaan pekarangan rumah
mendapatkan respon yang baik dari masyarakat, hal ini terlihat dari banyaknya
warga yang hadir dalam acara pengajian, yaitu sekitar 200 orang. Peralatan yang
digunakan dalam penyuluhan ini juga sangat mendukung sehingga acara ini dapat
berlangsung dengan baik.
II. PROGRAM FISIK
1.
Penanaman TOGA di
Pekarangan
a) Latar Belakang
Kondisi
lingkungan yang lembab dan sanitasi lingkungan yang belm memadai menyebabkan
timbulnya berbagai macam penyakit. Hal ini mengakibatkan kebutuhan obat menjadi
hal yang penting. Namun dikarenakan terbatasnya sarana kesehatan serta letak dan kondisi wilayah yang jauh dari
sarana kesehatan seperti Klinik dan Rumah Sakit terkadang masyarakat kesulitan
untuk mendapatkan obat saat kesehatannya terganggu. Selain itu obat-obat kimia
juga pada umumnya memiliki efek samping. Sehigga perlu dikembangkan obat-obatan
yang tidak mengandung bahan kimia, salah satunya adalah tanaman obat keluarga
(TOGA). TOGA berfungsi sebagai pertolongan pertama saat kesehatan terganggu,
selain itu juga berfungsi sebagai penghasilan tambahan dan menambah keindahan pemandangan
di sekitar rumah.
b)
Target
Kegiatan :
Target
kegiatan ini adalah salah satu lahan pekarangan warga yang digunakan sebagai
lahan percontohan untuk budidaya TOGA.
c)
Pelaksanaan
Kegiatan :
Penanaman tanaman obat keluarga dilakukan dengan
menanam langsung tanaman sirih merah bersama dengan pemilik tanah pekarangan,
yaitu Bapak Sardi.
Tujuan :
memberi informasi dan pengarahan tentang manfaat tanaman obat keluarga
Sasaran : warga masyarakat Desa Pringtutul
Penanggung Jawab :
Rachma Dwi Arini
Waktu dan tempat : 23
Februari 2011/tanah Bapak Sardi
Volume : 1 kali
Biaya : -
d)
Evaluasi
:
Secara
umum kegiatan ini berjalan dengan lancar. Namun terdapat faktor
penghambatnya,yaitu kurangnya dukungan dari dinas terkait sehingga dalam proses
pengadaan TOGA tidak berjalan efektif. Adapun faktor pendorongnya adalah
antusiasme warga yang mendorong mahasiswa KKN untuk berusaha mencari TOGA yang
diperlukan masyarakat.
2.
Pengadaan
Bibit Tanaman Buah
a)
Latar
Belakang Kegiatan
Tanaman yang ada di wilayah Desa Pringtutul kebanyak
merupakan tanaman semusim sehingga jarang terdapat tanaman peneduh dan dapat
menambah penghasilan dalam jangka waktu yang lama. Tanaman tahunan yang
dibudidayakan kebanyakan merupakan jenis tanaman yang dimanfaatkan kayunya,
seperti jati dan akasia. Sedangkan untuk tanaman buah yang bersifat berkayu
tahunan masih jarang terdapa di desa Pringtutul. Oleh karena alasan tersebut,
maka mahasiswa KKN Posdaya Unsoed 2011 untuk mengadakan pengadaan bibit tanaman
buah.
b) Target Kegiatan :
Target kegiatan
dari pengadaan bibit tanaman buah ini, yaitu menghijaukan Desa Pringtutul dan
dalam jangka panjang diharapkan mampu menambah penghasilan dari hasil panen
buah yang telah ditanam.
c) Pelaksanaan
Kegiatan :
Pengadaan
bibit tanaman buah ini dilaksanakan dengan pengajuan proposal yang ditujukan
kepada Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kebumen. Selanjutnya bibit
diambil 3 hari setelah pengajuan proposal. Bibit yang diterima sebanyak 228
tanaman buah.
Tujuan : Memfasilitasi masyarakat Pringtutul untuk
melakukan penanaman tanaman buah tanpa mengeluarkan biaya yang mahal.
Sasaran : masyarakat Desa Pringtutul
Penanggung Jawab : Tri
Tarwoco
Waktu/Tempat : 10 Februari 2011/Dinas Pertanian dan
Kehutanan Kabupaten Kebumen
Volume :1 kali
Biaya :
Rp. 50.000
d)
Evaluasi
Kegiatan :
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten yang telah memberikan bantuan bibit tanaman
buah sebanyak 228 bibit, yang terdiri dari 100 tanaman kelengkeng, 32 tanaman
rambutan, 29 tanaman alpukat, 28 tanaman durian, dan 39 tanaman pete.
3.
Pengadaan
Alat Biopori
a.
Latar
Belakang Kegiatan :
Menindaklanjuti
penyuluhan pembuatan lubang resapan biopori, maka untuk membantu merealisasikan
pembuatan lubang biopori, tim KKN Posdaya Unsoed 2011 mengadakan pengajuan alat
biopori kepada Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Kebumen.
b.
Target
Kegiatan :
Target kegiatan pengadaan alat biopori ini adalah agar masyarakat dapat
membuat lubang resapan biopori dan mendapatkan manfaat dari pembuatan lubang
biopori tersebut.
c.
Pelaksanaan
Kegiatan :
Pengadaan alat biopori dilakukan dengan cara
mengajukan proposal kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kebumen dan
kemudian diserahkan kepada Kepala desa Pringtutul.
Tujuan : memfasilitasi warga masyarakat Pringtutul
untuk membuat lubang biopori dan mengetahui manfaat pembuatan lubang resapan
biopori.
Sasaran :
warga Desa Pringtutul
Penanggung Jawab : Tria Ayu N Ardani
Waktu dan tempat :
7 Februari 2011/Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Kebumen
Volume :
1 kali
Biaya : -
d.
Evaluasi
:
Pengadaan alat biopori ini mendapatkan dukungan dan
sumbangan dari dinas Lingkungan hidup Kabupaten Kebumen berupa 2 unit alat
biopori yang diserahka n secara simbolis dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Kebumen kepada
Kepala desa Pringtutul.
4.
Penghijauan
Tanaman buah
a)
Latar
Belakang Kegiatan:
Menindaklanjuti program kerja pengadaan bibit tanaman
buah, maka diadakan penghijauan lahan pekarangan dengan tanaman buah.
b)
Target
Kegiatan :
Target kegiatan penghijauan tanaman buah, yaitu menggiatkan warga
masyarakat Desa Pringtutul untuk menanam tanaman buah agar pekarangan yang
dimiliki dapat menambah penghasilan dari penanaman tanaman buah.
c)
Pelaksanaan
Kegiatan :
Bibit tanaman buah yang sudah diperoleh dari Dinas
Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Kebumen ditanam di tanah pekarangan milik
Bapak Sardi yang dijadikan lahan percontohan bagi masyarakat lain.
Tujuan :
Meningkatkan antusiasme warga masyarakat Desa Pringtutul untuk menanam tanaman
buah di lahan pekarangan milik mereka.
Sasaran : warga
masyarakat Pringtutul
Penanggung Jawab : Yunanto Eko Nugroho
Waktu dan tempat : 23 Februari 2011/tanah pekarangan
milik Bapak Sardi
Volume : 1 kali
Biaya : -
d)
Evaluasi
:
Kegiatan
penghijauan tanaman buah dilakukan dengan baik dan mendapatkan dukungan yang
baik dari warga masyarakat Desa Pringtutul yang kemudian segera menanam tanaman
yang sudah dibagikan oleh mahasiswa KKN Posdaya Unsoed 2011.