beberapa bulan yang lalu, ada seseorang yang mencoba membuka pintu hatiku. tak ada alasan bagiku untuk melarangnya masuk. kubiarkan ia masuk, melihat-lihat apa yang ia cari di hatiku. awalnya aku mengira dia orang yang memang benar-benar serius ingin menyelami duniaku. ternyata aku salah, dia hanya ingin menjadi tamu saja.
hanya sekejap datang, dan kemudian pergi tanpa kabar. pengecut, lebih tepatnya. kalau memang tak ada yang diseriusi, mengapa dia membawaku sejauh ini? oh tidak, mungkin aku yang hanya berharap lebih. tak masalah untuk pengorbanan waktu dan materi, tapi dimana letak tanggungjawabnya sebagai laki-laki.
aku sangat bersyukur mengakhiri perasaan saat ini. aku percaya Allah akan menggantinya dengan laki-laki yang lebih baik. yang jelas Allah menyadarkanku bahwa ada hal yang lebih penting yang harus aku lakukan daripada hanya sekadar meratapi kesedihan. ya, aku sadar aku belum mencapai cita-cita yang selama ini menjadi cita-citaku dan harapan kedua orangtuaku.
Ya Allah, bantulah aku meraih cita-citaku.
bantulah aku untuk membahagiakan kedua orangtuaku.
bantulah aku untuk meringankan amanahMu yang Kau titipkan kepada mereka.
bantulah aku meringankan beban mereka selama ini.
aamiin... ya Robbal 'alamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar